Belajar dan terus belajar....

Selama praktek mengajar di SMAN 2 Kota Tasikmalaya, banyak sekali pengalaman dan pelajaran berharga yang dapat aku ambil dari sini.

Ternyata, tidaklah mudah menjadi seorang guru, apalagi guru yang sebenar-benarnya guru. Karena banyak sekali, saat ini guru yang hanya sekedar "mengajar" saja, tanpa melihat jabatan seorang guru di luar sekolah...
Timbulah pertanyaan dari benak ku, apakah aku dapat menjadi seorang guru, yang sesuai harapan??? Mungkin, ini terlihat pesimis...Tetapi, aku hanya berusaha agar aku dapat memenuhi cita-citaku sebagai seorang pendidik yang profesional...

Baru OL lagi...

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah setelah beberapa lama akhirnya penulis dapat kembali aktif untuk mengisis blog ini.
Namun, terkait dengan konten blog ini, belum terlalu maksimal. Mudah-mudahan ke depannya, dapat kembali diperbaiki.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Mereka yang Bersinar dalam Keterbatasan

Written by Fine Resyalia
Wednesday, 28 April 2010 11:45

Di tengah karut-marut bangsa ini, datang kabar gembira dari SLAC-SPIRES: karya ilmiah dua peneliti fisika Indonesia masuk dalam daftar 50 artikel fisika energi tinggi dunia yang paling banyak dikutip sepanjang tahun 2009.

Terima kasih kepada Terry Mart dari Departemen Fisika Universitas Indonesia dan Laksana Tri Handoko dari Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yang bersinar dalam belantara kasus korupsi dan kekerasan hari-hari ini.

SLAC-SPIRES adalah unit basis data dari perpustakaan Stanford Linear Accelerator Center yang mengumpulkan data lebih dari 1 juta karya ilmiah di bidang fisika nuklir, fisika partikel, dan astrofisika. Data bersumber dari jurnal-jurnal ilmiah bergengsi dan preprint server yang dikelola Perpustakaan Universitas Cornell, AS. Ada sekitar 50.000 pengguna mengunjungi situs ini setiap harinya.

Besarnya data dan aktivitas di situs SLAC-SPIRES membuat pengelola dapat mengolah data yang ada, termasuk mengumpulkan jumlah kutipan. Karya ilmiah

yang banyak dikutip berarti berperan penting atau paling tidak sedang aktual. Dengan demikian, daftar ”2009 Top Cited: 50 Most Cited Articles in High Energy Physics” sekaligus menyeleksi para ilmuwan yang memimpin perkembangan ilmu di bidangnya masing-masing.

Munculnya karya Terry Mart dan LT Handoko dalam daftar di atas tentu sangatlah menggembirakan. Dengan jumlah peneliti fisika yang sangat sedikit, ternyata masih ada yang aktif di komunitas internasional dan menjadi unggulan. Apalagi, fisika termasuk yang tidak banyak mendapat dukungan, terutama finansial, baik dari lembaga maupun negara, karena paradigma yang sudah telanjur salah: penelitian harus menghasilkan produk yang dapat dijual.

Penelitian dasar

Padahal, penelitian yang bersifat aplikatif tidak akan berkembang bila tidak ada penelitian dasarnya. Kenyataan menunjukkan, semua teknologi modern berbasis teori fisika, mulai dari teori mekanika Newton untuk dinamika klasik, seperti gerak benda-benda makro, sampai teori partikel untuk mendeskripsikan dinamika materi elementer. Bahkan, World Wide Web pun dilahirkan oleh peneliti laboratorium partikel dan nuklir Eropa CERN untuk mengakses hasil percobaan dari berbagai negara secara realtime.

Indonesia dengan program riset unggulan terpadu: mengaitkan riset dan industri ternyata malah berdampak memarjinalkan riset dasar di sisi lain. Tidaklah mengherankan bila penelitian fisika, matematika, ataupun astronomi tidak banyak mendapat tempat dalam dua dasawarsa terakhir.

Maka, karya ilmiah Terry dan Handoko menjadi signifikan karena berlangsung dalam keterbatasan. Selain susah mendapat dana, fasilitas laboratoriumnya juga serba sederhana. Mereka tidak patah semangat karena paham betul, penelitian ilmu dasar tidak hanya memuaskan keingintahuan, meletakkan dasar-dasar untuk temuan yang lebih aplikatif, tetapi yang terutama adalah mendorong manusia hingga ke batas kemampuannya, pushing to the limit.

”Riset Albert Einstein tentang relativitas yang menggemparkan itu juga tidak pernah bisa dimanfaatkan industri. Riset ini hanya ada di jurnal dan berakhir di perpustakaan,” kata Terry.

Mengkaji interaksi

Fisika energi tinggi adalah cabang ilmu fisika yang mengkaji interaksi antarmateri pada level materi elementer, yaitu materi pembentuk yang paling kecil. Interaksi tersebut bisa beraneka, interaksi lemah, kuat, elektromagnetik, ataupun gravitasi.

Sampai tahun 1960-an, pemahaman terhadap interaksi masih pada tingkat materi nuklir sehingga ilmunya disebut fisika nuklir. Inilah yang menjadi bidang keahlian Terry Mart, doktor yang lulus cum laude dari Universitat Mainz, Jerman.

Setelah tahun 1970-an, perkembangan pengetahuan fisika memasuki era materi yang lebih elementer, yaitu kuark dan lepton sebagai pembentuk materi nuklir. Disebut fisika partikel atau fisika energi tinggi, bidang ini digeluti

LT Handoko, doktor lulusan Universitas Hiroshima, Jepang.

Ilmunya disebut fisika energi tinggi karena materi-materi elementer yang total ada 16, tidak ada di alam bebas. Oleh karena itu, untuk bisa mengobservasi secara eksperimen perlu menumbukkan dengan materi-materi nuklir yang bebas di alam dengan mesin akselerator pada energi yang sangat tinggi.

Karya Handoko dan kolega yang banyak dikutip membahas prediksi teoritik atas fenomena peluruhan meson B. Selain penting untuk mengecek teori fisika partikel standar yang ada, hasil tersebut penting untuk melihat kontribusi dari fisika-fisika baru.

Sementara itu, paper Terry Mart yang banyak dikutip ada dua. Paper pertama bercerita tentang bukti adanya partikel resonans yang belum ditemukan. Bersama mantan profesornya dari Jerman, Terry mengklaim telah menemukan partikel tersebut. Paper kedua bercerita tentang faktor bentuk hadronik yang merupakan manifestasi dari distribusi materi di dalam partikel.

Penuh perjuangan

Agar lebih banyak peneliti Indonesia yang bergaung internasional, Terry mengingatkan untuk meninjau ulang tujuan pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi. ”Tidak sekadar mengubah paradigma bahwa hasil penelitian harus bisa dijual, tetapi juga mengembangkan iklim penelitian yang sehat,” katanya.

Handoko secara terpisah menambahkan, penelitian di Indonesia hanya akan berkembang bila semua pihak bekerja keras untuk meregenerasi peneliti muda dengan cara yang benar. ”Artinya, menggiatkan riset riil di tataran terendah sekaligus mendorong para peneliti untuk memublikasikan hasilnya, baik dalam konferensi maupun jurnal ilmiah,” tuturnya.

Meski demikian, ia mensyaratkan jurnal harus diindeks secara internasional dan memiliki apa yang disebut digital object identifier sehingga bisa diakses komunitas global. Cara ini tidak hanya meningkatkan publikasi ilmiah peneliti Indonesia, tetapi diyakini bisa menekan kecenderungan plagiarisme yang kini marak.

Sebaiknya peneliti juga diwajibkan untuk mengirim paper-nya ke Pusat Dokumentasi Informasi Ilmiah LIPI. ”Kenyataan menunjukkan, skandal-skandal penjiplakan muncul akibat tidak adanya keterbukaan akses publik terhadap karya-karya tulis ilmiah,” ujar Handoko.

Adapun pemerintah berperan memfasilitasi insentif dan infrastruktur agar universitas dan lembaga riset bisa mengembangkan ilmu-ilmu dasar dan memunculkan banyak Terry Mart dan LT Handoko baru.

APAKAH KITA BISA SEPERTI MEREKA, YANG CEMERLANG DI TENGAH KETERBATASAN??? YANG HARUS KITA LAKUKAN SEKARANG ADALAH BERUSAHA, BERUSAHA, DAN BERUSAHA SEPENUH HATI...

Sumber: Kompas
Disunting dari www.dikti.go.id

Behind the KKL 2010

Alhamdulillah, ternyata KKL 2010 sudah terlaksana. Walaupun sebelumnya banyak sekali pro dan kontra nya. Tapi walaupun begitu, banyak sekali pelajaran berharga yang dapat diambil dari KKL 2010 tersebut.
Hari I:
1. Mungkin ini sudah takdir, ada rekan satu bis saya yang mendadak sakit di bis.
2. Cari2 apotek, sampai2 bis yang kita tumpangi ditilang sama politron (maksudnya "polisi").
3. Cari obat di apotek mulai dari garut sampai cicalengka, eh dapet2nya di cicalengka.
4. Pokoknya banyak bangets deh... Ga bisa ketulis di blog ini semuanya.

Hari II:
1. Mulai agak jenuh...Tapi bisa terobati oleh indahnya alam Ciwidey... Subhanallah...
2. Malam yang ga bisa dilupain sama semua peserta...

Hari III:
1. Holiday....

Thanks banget buat temen2 biologi, khususnya tingkat 3. Spesialnya buat BFC (jangan tanya kepanjangannya)... Asli, berkesan bangets...

 Minum cendol dikala tenggorokan kering....Ajip banget....

Situ patengan...I'm coming!!!

Tulisan yang mirip lafad ALLAH di langit Buper Ranca Upas. Subhanallah
(Gambar diambil pada pukul 11.27)

Nih...pose bareng dosen...Mantap...

Beberapa menit sebelum meninggalkan lokasi batu cinta...
Mudah2an bisa datang lagi...

Biology Goes to School

“Sampah”, kata tersebut seolah sudah sangat dekat dengan kita. Baik di rumah, sekolah, kampus, tempat kerja dan sebagainya. Seolah, saat ini di negara kita tiada tempat yang tidak bersih dari yang namanya sampah. Namun, yang harus dipecahkan adalah bagaimana mengatasi sampah yang setiap hari semakin bertambah banyak???
Hal itulah yang melandasi kami, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HIMAPBIO) FKIP Universitas Siliwangi untuk mengadakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk penanggulangan sampah. Kegiatan ini bernama Biology Goes to School (BGS).
Kegiatan BGS ini sudah berjalan sejak kepengurusan HIMAPBIO periode sebelumnya, yaitu 2008-2009. Awalnya, kegiatan ini bertujuan untuk sosialisasi HIMAPBIO ke sekolah-sekolah menengah pertama, namun seiring berjalannya waktu dan kebutuhan manusia saat ini, maka ada penambahan muatan-muatan dalam BGS tersebut.
Kegiatan BGS periode 2009-2010 ini dilaksanakan di SMP. Negeri 10 Kota Tasikmalaya setiap hari Sabtu pukul 10.00 WIB s.d. 13.00 WIB pada tanggal 06, 13, dan 20 Maret 2010 yang seluruh pesertanya adalah perwakilan siswa kelas VII dan VIII dengan tujuan:
1. Menumbuhkan sikap peduli lingkungan.
2. Mengenalkan cara efektif pemanfaatan limbah (sampah) organic menjadi pupuk kompos dan sampah anorganik menjadi kerajinan yang berdaya jual.
3. Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa penyuluhan, yaitu pemberian materi mengenai lingkungan, penyebab, dampak, serta cara penanggulangannya. Serta simulasi dan praktek mengenai pengolahan sampah yang meliputi sampah organic dan anorganik.
Semoga kegiatan BGS ini dapat memberikan sedikit kontribusi kepada dunia ini demi menjaga kelestariannya.

Salam Lestari!!!
Salam Konservasi!!!
Bravo HIMAPBIO!!!
Penulis ketika memberikan pengarahan BGS kepada siswa

Nih...Pas pembukaan acara BGS!!!

Klo ni, Rita (Bendum HIMAPBIO) sedang memberikan materi tentang sampah

Nah, ada peserta yang sudah berani bertanya!!!

Jalan Santai Bio Expo 2010

 
Ketua Jalan Santai BIOLOGI EXPO (Erni Susanti) memberikan kata2 sambutan


Pembantu Dekan III memberikan sambutannya sekaligus melepas peserta Jalan Santai

 
Pelepasan peserta Jalan santai oleh Pembantu Dekan III FKIP

  
Pemenang hadiah utama, 1 unit LAPTOP AXIOO. Dimenangkan oleh Bpk. Ade yang juga
karyawan FKIP UNSIL. Hadiah diserahkan oleh Manajer IT Store Asia Plaza, Bpk. Herman.
Selamat ya buat Pak Ade. Semoga laptop nya bermanfaat! 

CCB Bangettsss!!!

 
Bapak Wakil Walikota sesaat setelah sampai di lokasi BIO EXPO,
bersama Ketua KONI Tasikmalaya dan Ketua Prodi Pend. Biologi

  
Wakil Walikota disambut oleh Bapak Dr. Endang Surahman, M.Pd.,
sekaligus dosen wali penulis


 
Para peserta tampak khidmat menjalani acara pembukaan BIO EXPO sekaligus CCB

  
Lokasi pameran hasta karya mahasiswa Pend. Biologi
(keren2 yach!!) 


 
Nih, para peserta lagi "khusu'" ngerjain soal2 penyeleksian

  
Nih, pengundian nomor pertandingan!!! Wah, dapet nomor berapa yach??? 

  
Salah satu bagian dari kegiatan babak penyisihan CCB 2010. 

  
Penulis sedang memberikan kata-kata sambutan  penutupan CCB 2010


 
Juara I dan II masing-masing dimenangkan oleh SMAN 1 Garut. Selamat yach!!!

 
 
 Klo juara III dan IV nya dimenangkan oleh SMAN 2 Tasikmalaya.
Semoga ini menjadi motivasi untuk menjadi lebih maju.

BIO EXPO SILIWANGI 2010

Assalamu'alaikum Warahmatullahi wa Barokatuh.
Alhamdulillah, akhirnya berkat nikmat dan ijin Allah SWT., akhirnya kegiatan BIO EXPO dapat berjalan sesuai dengan harapan. Tidak lupa juga kepada semua rekan2 pengurus HIMAPBIO dan anggota HIMAPBIO yang senantiasa mendukung dan menyukseskan acara ini. Juga kepada para sponsorship yang bersedia bekerjasama dengan kami sehingga acara ini dapat SUKSES, diantaranya adalah:
1. Pemprov Jabar
2. Disdik Prov. Jabar
3. Depag. Prov. Jabar
4. Pemkot dan Pemda Tasikmalaya
5. PT. Dahana Tasikmalaya
6. BNI 46
7. Planet Computer, AXIOO, dan IT store
dan seluruh sponsor yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Semoga dengan acara ini kita dapat menambah jalinan silaturahmi. Semoga ke depannya pun dapat berkelanjutan.

 
Wakil Walikota Tasikmalaya meninjau lokasi pameran hasta karya
Mahasiswa Pend. Biologi, sesaat setelah membuka acara. Didampingi
oleh Ketua Prodi Pendidikan Biologi dan Staf Dosen Pend. Biologi

BRAVO HIMAPBIO!!! SUKSES SELALU!!!
TOREHKAN SEJARAH YANG TERBAIK BAGI UNIVERSITAS SILIWANGI!!!

Bio Expo Siliwangi 2010

 

Kegiatan yang berorientasi kepada analisis alam dengan seluruh aspek dan fenomenanya, yaitu Cerdas Cernat Biologi. Kami berharap dapat menghasilkan sumber daya manusia yang benar-benar menyadari tentang pentingnya alam dan lingkungan untuk kelangsungan kehidupan. Dan melalui kegiatan ini pula mudah-mudahan seluruh aspe...k lapisan masyarakat bisa meyakini bahwa Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang memperdalam seluruh komponen makhluk hidup sebagai pendukung kemajuan zaman.

 
Jalan Santai Bio Expo 2010



Training Hypnolearning 

Mengamati Gerak Fototropisme dan Geotropisme pada Kecambah Kacang Hijau/Tauge

A. Judul
Mengamati gerak fototropisme dan geotropisme pada kecambah kacang hijau/tauge.

B. Tujuan
Mengamati pengaruh rangsang cahaya terhadap pembentukan akar.

C. Tinjauan Teori
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis.
1. Gerak Tropisme
Gerak pada bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut tropisme. Gerak tropisme terjadi karena gerak tumbuh tumbuhan. Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima oleh tumbuhan, tropisme dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, tigmotropisme, dan kemotropisme.
Fototropisme adalah gerak yang terjadi pada tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya. Bila cahaya yang datang dari atas tumbuhan, tumbuhan akan tumbuh tegak mengarah ke atas. Hal ini dapat diamati pada tumbuhan yang hidup di alam bebas. Tanaman pot yang diletakkan di dalam ruangan dan mendapat cahaya dari samping, ujung batangnya akan tumbuh membengkok ke arah datangnya cahaya
Pada tumbuhan, bagian yang peka terhadap rangsangan adalah bagian ujung tunas. Bila gerak tersebut mengarah ke sumber rangsangan disebut fototropisme positif, misalnya gerak tumbuh ujung tunas ke arah cahaya. Sedangkan gerak yang menjauhi sumber rangsangan disebut fototropisme negatif, misalnya gerak tumbuh akar yang menjauhi cahaya.
Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif.
Contoh lain dari geotropisme adalah gerak tumbuh pada bunga kacang. Pada waktu bunga mekar, geraknya menjauhi pusat bumi, maka termasuk geotropisme negatif. Tetapi setelah terjadi pembuahan, gerak bunga kemudian ke bawah menuju tanah ke pusat bumi dan berkembang terus menjadi buah kacang tanah. Dengan demikian, terjadi perubahan gerak tumbuh pada bunga kacang tanah. Sebelum pembuahan adalah geotropisme negatif dan setelah pembuahan adalah geotropisme positif. Pertumbuhan bunga ini dipengaruhi oleh peranan hormon pertumbuhan.
Gerak tropisme yang lainnya adalah gerak tumbuh akar yang dipengaruhi oleh ketersediaan air tanah. Gerak yang seperti ini disebut hidrotropisme. Biasanya akar tumbuh lurus ke arah bawah untuk memperoleh air dari dalam tanah. Akan tetapi, jika pada arah ini tidak terdapat cukup air, maka akar akan tumbuh membelok ke arah yang cukup air. Dengan demikian, arah pertumbuhan mungkin tidak searah dengan gaya tarik bumi. Gerak akar menuju sumber air disebut hidrotropisme positif.
Tanaman anggur mempunyai sulur yang membelit pada dahan lain. Bisa juga, sulur tersebut membelit pada benda yang disentuhnya, misalnya ajir. Gerak tumbuh karena rangsangan sentuhan tersebut disebut tigmotropisme. Atau dapat juga disebut haptotropisme, berasal dari kata thigma yang berarti singgungan atau hapto yang berarti sentuhan. Bagaimana sulur dapat tumbuh membelit ajir? Pada sisi sulur yang menyentuh ajir, pertumbuhan sel-selnya melambat sehingga bagian tersebut lebih pendek dari pada sisi sulur yang tidak menyentuh ajir. Akibatnya, sulur tumbuh melengkung ke arah ajir dan mengelilingi ajir. Dengan demikian sulur akan membelit ajir atau pohin lain yang disentuhnya.
Kemotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan berupa zat kimia. Misalnya: Gerakan akar yang menuju unsur hara atau pupuk dalam tanah.
2. Gerak Nasti
Gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut gerak nasti. Gerak nasti juga disebabkan oleh perubahan tekanan turgor. Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima oleh tumbuhan ada beberapa macam gerak nasti, antara lain fotonasti, termonasti dan tigmonasti.
a. Fotonasti
Fotonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan matahari. Contohnya, pada bunga pukul empat. Bunga pukul akan mekar pada sore hari karena rangsangan cahaya matahari pada saat itu. Arah mekarnya bunga tersebut tidak dipengaruhi oleh arah datangnya cahaya matahari yang datang dari arah barat.
b. Termonasti
Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu. Seperti yang terjadi pada bunga tulip, terbukanya (mekarnya) bunga tulip terjadi pada hari-hari hangat yaitu pada musim semi.
c. Tigmonasti.
Tigmonasti adalah gerak pada tumbuhan yang terjadi karena adanya sentuhan. Contohnya gerak pada putri malu. Apabila daun tumbuhan putri malu disentuh, terutama daunnya disentuh pelan-pelan, maka daun akan bergerak menutup seperti layu. Dalam waktu tertentu setelah sentuhan daun akan kembali normal. Bila sentuhan diperkeras maka gejala seperti layu bertambah banyak, demikian pula waktu pemulihannya akan semakin lama. Daerah sentuhan yang paling peka adalah di daun atau sendi daun.
3. Gerak Taksis
Taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh tumbuhan akibat adanya rangsangan. Gerak taksis umumnya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah.
a. Fototaksis
Fototaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya, Contohnya pada ganggang hijau. Gerak fototaksis terjadi pada ganggang hijau Chlamydomonas yang langsung menuju cahaya yang intensitasnya sedang. Tetapi bila intensitas cahaya meningkat, maka akan tercapai batas tertentu dimana justru Chlamydomonas dengan tiba-tiba akan berbalik arah dan berenang menjauhi cahaya. Dengan demikian terjadi perubahan yang semula gerak fototaksis positif kemudian menjadi gerak fototaksis negatif. Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan intensitas cahaya, yaitu tumbuhan akan mendekati cahaya sebelum melebihi batas toleransinya dan akan menjauhi bila telah melebihi batas toleransinya.
b. Kemotaksis
Kemotaksis adalah gerak yang disebabkan oleh zat kimia. Contohnya pada sel gamet tumbuhan lumut. Gerak taksis terjadi juga pada sel gamet tumbuhan lumut. Spermatozoid pada arkegonium juga bergerak karena tertarik oleh sukrosa atau asam malat. Pergerakan ini terjadi karena adanya zat kimia pada sel gamet betina.

D. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Sebuah lempeng kaca ukuran 5 x 10 cm
b. Sebuah karet gelang
c. Selembar kertas ukuran 8 x 10 cm
d. Sebuah baki
2. Bahan
a. Kecambah kacang hijau/tauge

E. Cara Kerja
1. Memasang kertas pada lempeng kaca disesuaikan sisi-sisinya (bagian berlebih dilipat, bagian ini untuk memudahkan penyerapan air) kemudian dijepit menggunakan karet gelang.
2. Menyelipkan kecambah pada karet di permukaan yang dilapisi kertas dengan posisi terbalik (akar di atas dan kotiledon di bawah)
3. Mengisi baki dengan air dan menyimpan pelat pada baki.
4. Melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan kecambah dan mengukur panjang kecambah (pengamatan dan pengukuran dilakukan setiap hari dan diambil gambar fotonya)

F. Hasil Pengamatan
    1. Awal


    2. Akhir


G. Pembahasan
Auxin adalah salah satu ormone tumbuh yang tidak terlepas dari proses pertumbuhan dan perkembangan (growth and development) suatu tanaman.
Di dalam alam, stimulasi auxin pada pertumbuhan celeoptile ataupun pucuk suatu tanaman, merupakan suatu hal yang dapat dibuktikan. Praktek yang mudah dalam pembuktian kebenaran diatas dapat dilakukan dengan Bioassay method yaitu dengan the straight growth tets dan curvature test. Hasil penelitian terhadap metabolisme auxin menunjukan bahwa konsentrasi auxin di dalam tanaman mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Suatu tanaman apabila disinari suatu cahaya, maka tanaman tersebut akan membengkok ke arah datangnya sinar. Membengkoknya tanaman tersebut adalah karena terjadinya pemanjangan sel pada bagian sel yang tidak tersinari lebih besar dibanding dengan sel yang ada pada bagian tanaman yang tersinari. Perbedaan rangsangan (respond) tanaman terhadap penyinaran dinamakan phototropisme.
Terjadinya fototropisme ini disebabkan karena tidak samanya penyebaran auxin di bagian tanaman yang tidak tersinari dengan bagian tanaman yang tersinari. Pada bagian tanaman yang tidak tersinari konsentrasi auxinnya lebih tinggi dibanding dengan bagian tanaman yang tersinari.
Keadaan auxin dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman (celeoptile) diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat dari pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh geotropisme terhadap akumulasi auxin, telah dibuktikan oleh Dolk pada tahun 1936 (dalam Wareing dan Phillips 1970). Dari hasil eksperimennya diperoleh petunjuk bahwa auxin yang terkumpul di bagian bawah memperlihatkan lebih banyak dibanding dengan bagian atas.
Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith).
Pada gerak tropisme pergerakan yang terjadi adalah karena pengaruh hormon pertumbuhan dalam tubuh tumbuhan yang terpengaruhi oleh rangsang, sedangkan pada gerak taksis pergerakan yang terjadi tidak dipengaruhi oleh suatu hormon pertumbuhan.

H. Simpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan pada kecambah kacang hijau/tauge dapat disimpulkan bahwa rangsang cahaya dan gaya gravitasi mempengaruhi arah pertumbuhan/gerak tumbuhan.

I. Referensi
”Fototropisme”. Tersedia [online]: http://nopiblogspot.blogspot.com/2009/01/fototropisme.html [16 Januari 2009]
Fadly, Zul (2009) ”Gerak tropisme”, 02 September 2009, pukul 18.30, http://zhulmaycry.blogspot.com/
Tim e-dukasi.net, ”Gerak pada Tumbuhan”, pukul 18.30, http://www.e-dukasi.net/mapok/show_mp.php?kls=2&mp=3
Aldi (2008), ”Gerak Pada Tumbuhan”, 6 Desember 2008, pukul 18.30, http://4ld1.wordpress.com/2008/12/06/ii-gerak-pada-tumbuhan/
”Zat Pengatur Tumbuh”, pukul 18.30, http://sugihsantosa.atspace.com/artikel/zpt.html?#auxin

Transportasi Air pada Tumbuhan

A. Judul
Judul praktikum ini adalah Transportasi Air pada Tumbuhan.

B. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengamati bahwa air dan zat-zat lainnya yang terlarut dalam air diangkat oleh pembuluh-pembuluh tumbuhan yang disebut xylem.

C. Tinjauan Teori
Transportasi pada tumbuhan melibatkan jaringan-jaringan pengangkut, seperti xylem dan floem. Keberadaan xylem dan floem pada setiap tumbuhan sangat penting keberadannya, seperti pembuluh darah pada manusia dan hewan. Jika seandainya jaringan pengangkut xylem dan floem tidak ada pada tumbuhan, maka dapat dipastikan transportasi pada tumbuhan tidak akan terjadi. Xylem dan floem sangat penting bagi proses kehidupan sebuah tanaman dan juga bagaimana mereka berperan untuk mengambil air dari dalam tanah dan kemudian menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman agar semua organ tanaman dapat berkembang secara maksimal.
Pertama sekali, jaringan xylem memiliki dua fungsi dalam tanaman. Fungsi pertama adalah untuk mengangkut air dan juga mineral-mineral dari dalam tanah ke batang dan juga daun-daun. Fungsi kedua xylem adalah untuk menyangga tanaman itu sendiri sehingga ia tidak mudah jatuh atau roboh. Xylem sebenarnya berbentuk kolom-kolom panjang yang bagian tengahnya kosong. Kolom berbentuk tabung ini terdapat dari akar tanaman sampai ke daun-daun tanaman walaupun mereka sangatlah tipis. Oleh karena itu, xylem dan floem hanya dapat diteliti melalu mikroskop. Bagian tengah kolom ini merupakan bagian yang berkelanjutan dan tidak pernah putus walaupun tanaman itu memiliki banyak cabang. Untuk menguatkan xylem, di dinding kolom-kolom ini terdapat zat bernama lignin. Tabung-tabung xylem yang kosong dan berkelanjutan ini memudahkan tugas xylem untuk mengangkut air dan juga mineral-mineral sehingga tidak ada dari mereka yang tersangkut pada bagian-bagian sel tertentu (protoplasm). Selain itu, kehadiran lignin juga menguatkan tanaman agar ia tidak mudah roboh dan dapat berdiri tegak.
Jaringan kedua yang berperan penting dalam proses pengangkutan dalam tanaman ialah floem. Floem mengangkut gula sukrosa dan juga asam amino dari organ-organ tumbuhan yang berwarna hijau, terutama sekali daun, ke bagian-bagian lain dalam tumbuhan. Berbeda dari xylem, floem memiliki sel-sel yang bernama sieve tube sel, dan transportasi gula sukrosa dan asam amino dapat dilakukan melalui difusi dan juga aktif transport dari sel ke sel dalam floem. Oleh karena itu, makanan-makanan ini dapat menjangkau organ-organ tanaman dalam waktu yang sangat singkat agar mereka bisa melakukan respirasi dan berkembang.
D.Alat dan Bahan
1. Alat
a.Mikroskop
b.Gelas kimia
c.Silet
d.Kaca objek dan kaca penutup
e.Pipet tetes
f.Kamera
2. Bahan
a. Tumbuhan Pacar Cina
b. Eosin
c. Aquadest
d. Kertas saring

E. Cara Kerja
1. Menyiapkan mikroskop dan alat-alat serta bahan lainnya. Diusahakan mikroskop terletak di tempat yang cukup cahaya dan permukaannya rata.
2. Menyayat tumbuhan Pacar Air yang telah direndam dengan larutan eosin selama beberapa menit.
3. Menyimpan hasil sayatan di atas kaca objek yang kemudian ditutup dengan kaca penutup.
4. Mengamati hasil sayatan di bawah mikroskop dengan pembesaran mula-mula 100 x. Untuk hasil gambar yang maksimal, dapat digunakan pembesaran 400 x.
5. Hasil pengamatan dipotret dengan kamera digital atau sejenisnya.

F. Hasil Pengamatan


G. Pembahasan
Terdapat dua macam pembuluh angkut pada tumbuhan, yaitu pembuluh xylem dan pembuluh floem. Adapun fungsi dari masing-masing pembuluh tersebut adalah; xylem berfungsi untuk mengangkut air dan juga mineral-mineral dari dalam tanah ke batang dan juga daun-daun. Selain itu, fungsi xylem adalah untuk menyangga tanaman itu sendiri sehingga tidak mudah jatuh atau roboh.
Adapun yang menyebabkan air dapat diangkut oleh tumbuhan melawan arah gaya berat adalah karena tumbuhan menggunakan tekanan akar, tenaga kapilaritas, dan juga tarikan transpirasi. Namun, pada tanaman-tanaman yang sangat tinggi, yang sangat berperan paling penting adalah tarikan transpirasi. Dalam proses ini, ketika air menguap dari sel mesofil, maka cairan dalam sel mesofil akan menjadi semakin jenuh. Sel-sel ini akan menarik air melalu osmosis dari sel-sel yang berada lebih dalam di daun. Sel-sel ini pada akhirnya akan menarik air yang diperlukan dari jaringan xylem yang merupakan kolom berkelanjutan dari akar ke daun. Oleh karena itu, air kemudian dapat terus dibawa dari akar ke daun melawan arah gaya gravitasi, sehingga proses ini terus menerus berlanjut. Proses penguapan air dari sel mesofil daun biasa kita sebut dengan proses transpirasi. Oleh itu, pengambilan air dengan cara ini biasa kita sebut dengan proses tarikan transpirasi dan selama akar terus menerus menyerap air dari dalam tanah dan transpirasi terus terjadi, air akan terus dapat diangkut ke bagian atas sebuah tanaman.
Adapun yang dimaksud dengan pengangkutan ekstravaskuler dan pengangkutan intravaskuler; pengangkutan ekstravaskuler adalah pengangkutan tanpa melalui berkas pembuluh dan jalan dari sel-sel kea rah horizontal. Prosesnya dari bulu akar ke epidermis-korteks-endodermis-stele (berkas pembuluh). Sedangkan pengangkutan intravaskuler adalah pengangkutan yang terjadi di dalam berkas pembuluh pengangkut, baik melalui xylem maupun floem. Pengangkutan intravaskuler ini dipengaruhi oleh daya tekan akar, daya isap daun dan daya kapilaritas. Contoh pengangkutan melalui jalur intravaskuler misalnya pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xylem) dan pengangkutan hasil fotosintesis melalui pembuluh tapis.

H. Simpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwasannya air yang telah dicampur dengan eosin dapat terserap dan naik ke atas tumbuhan dikarenakan adanya transportasi zat pada tumbuhan tersebut. Transportasi itu dapat dilakukan baik oleh jaringan pengangkut xylem maupun floem.

I. Referensi
Brittlate. 15 Juni 2007. Sistem Transportasi dan Transpirasi dalam Tanaman. Tersedia [online]: http://www.forumsains.com/index.php?page=sistem-transportasi-dan-transpirasi-dalam-tanaman [15 November 2009]