Dilema Santan dan Kacang

Santan merupakan bahan makanan yang sering kita jumpai dalam olahan makanan seperti rendang, sayur lodeh, kolak, dan olahan makanan lainnya. Dengan campuran santan inilah makanan akan terasa lebih lezat dan gurih rasanya.
Selain itu, kacang merupakan jenis biji-bijian yang mengandung banyak protein nabati, dan seringkali digunakan untuk berbagai keperluan olahan makanan atau dimakan secara langsung.
Namun, kelezatan santan dan kacang ini tidak semua orang dapat merasakanny, salah satunya adalah istriku yang saat ini sedang hamil pada usia kandungan 11 minggu.
Berawal ketika Desember lalu, saat istriku memasuki usia kehamilan 6 minggu, kelezatan santan tampaknya mulai harus ditinggalkan. Ketika itu aku dan istri sedang dalam perjalanan menuju Yogyakarta dan suatu ketika beristirahat di sebuah rumah makan.

My Little Family (bag. 2 habis)

Hari ini begitu cerah dengan sinar matahari yang menyenget sejak pagi. Namun, rasanya tubuh ini perlu istirahat sejenak untuk memulihkan tenaga dan memberikan haknya.
Setelah kemarin bercerita mengenai sekelumit keluarga kecilku, aku ingin kembali berbagi dengan semuanya tentang sekelumit kehidupanku...
Sungguh nikmat yang tak terkira dari Yang Maha Kuasa ketika aku dan istriku dikaruniai calon jabang bayi. Istriku, begitu pun aku sungguh bahagia mendengar bahwa hasil tes menyatakan istriku positif hamil dan mengandung jabang bayi yang telah kami nanti-nantikan. Ya, inilah sebuah pelipur lara disaat kejenuhan dan kegalauan datang di masa-masa akhir studi S2 ku. Aku dan istriku memutuskan untuk hidup bersama di perantauan Yogyakarta dan setia menemaniku di saat-saat akhir studi S2 ku di kampus terbesar dan pertama di negeri ini.
Hari demi hari kami jalani dengan penuh keyakinan bahwa Yang Maha Kuasa Allah SWT akan memberikan jalan yang terbaik bagi kami. Aku, setiap hari menghabiskan waktuku di laboratorium dan perpustakaan, kemudian istriku berperan sebagai manajer rumah tangga. Ya, memang kebiasaan ini terkadang membuatku jenuh. Namun, sebagai pasangan suami-istri kami sudah berikrar untuk selalu mendukung satu sama lain disaat kondisi seperti ini melanda kami. Istriku dengan penuh kesabaran senantiasa mendukung dan meyakinkanku untuk tetap bersemangat menyelesaikan studi.
Rasanya masih banyak yang ingin aku bagikan tentang sekelumit kisahku ini, tapi entah harus memulai dari mana lagi.

My little family

Tak terasa usia pernikahanku telah mencapai usia 5 bulan. Memang tak mudah untuk untuk membangun rumah tangga yang baru menginjak 5 bulan ini. Segalanya butuh pengertian dan pengorbanan... Ya, sakinah mawaddah wa rahmah itu perlu diperjuangkan dan bukan hanya sekedar "mengikuti air mengalir". Sekali lagi butuh perjuangan...
Ada hal yang unik ketika kami memulai sebuah rumah tangga kecil ini. Mulai dari kebiasaan kami yang berbeda, pola hidup yang berbedaa, dan lainnya. Tapi semua itu tak menjadi masalah bagi kami, sebagai pasangan yang baru menikah dan baru menjalani kehidupan sebagai sepasang suami dan istri. Semua disatukan oleh visi dan misi hidup yang jelas... Visi dan misi yang lebih dari sekedar "besok harus bagaimana".
Berbicara tentang usia pernikahan yang baru 5 bulan, tentu banyak sekali kejutan yang terjadi di dalam kehidupan kami. Semuanya terasa baru, walaupun kami sudah saling mengenal sejak bangku sekolah menengah pertama ~ya sekitar 11 tahun yang lalu... Jadi, hal yang baru dalam kehidupan sepasang suami-istri itu sebuah anugrah, selama suami-istri bisa saling memahami...
By the way, cerita pernikahan terasa tak lengkap tanpa menceritakan sang buah cinta ~calon jabang bayi... Alhamdulillah, kami begitu bersyukur kepada Allah SWT karena di usia pernikahan kami yang ke 3 bulan ke belakang, kami telah dikarunia calon jabang bayi...Memang kebahagiaan sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Karena pada hakikatnya aku dan istri telah diberikan kepercayaan oleh Sang Maha Pencipta untuk menjadi orang tua....Semoga kami dapat menjaga amanah tersebut...
(bersambung)